Selasa, 06 Desember 2011

KELAINAN KELENJAR LUDAH (KELENJAR SALIVA)
XEROSTOMIA


Kelenjar saliva terdiri atas tiga pasang kelenjar saliva mayor (parotis, submandibularis dan sublingualis) di leher dan beberapa kelenjar kecil yang tersebut di seluruh mukosa (jaringan lunak) rongga mulut. Kelainan dapat terlokalisir pada sebuah kelenjar atau mengenai semua kelenjar. Penyakit yang menyerang kelenjar saliva dapat berakibat pada berkurangnya saliva, yang akan menimbulkan berbagai gejala dalam rongga mulut.

Berkurangnya saliva atau hiposalivasi akan menyebabkan xerostomia (mulut kering). Xerosotomia atau mulut kering ini bisa disebabkan karena kelainan kelenjar ludah (ex. penyakit syndrom sjogren) atau karena manifestasi sekunder dari suatu kelainan sistemik (ex. terapi obat, kegelisahan kronis).


Konfirmasi adanya penurunan dalam produksi saliva (ludah) didasarkan atas pemeriksaan klinis, dengan melihat ke rongga mulut, serta pengukuran kecepatan saliva. Biasanya pasien akan mengeluhkan beberapa simptom, seperti kesulitan berbicara, menelan, retensi gigi tiruan yang buruk serta keadaan rongga mulut yg kurang menyenangkan.

Terapi dari xerostomia ini antara lain:
  1. bila gejala xerostomia masih tergolong ringan, penderita bisa mengatasinya sendiri dengan sering- sering berkumur dan meminum air putih yang banyak, serta bisa juga merangsang produksi saliva (air ludah) dengan mengunyah permen karet yang mengandung sedikit sukrosa.
  2. bila kelenjar saliva masih aktif memproduksi saliva, hanya kuantitasnya yang berkurang, maka dapat diatasi dengan menggunakan obat perangsang produksi saliva:
    • mouth lubricant & lemon mucilage (pH 2,8)
    • salivix -> tablet isap, berisi asam mat, gomarab, kalsium laktat, natrium fosfat, lycasin, sorbitol.
    • pilocarpin hydrochloride & asam nikotinat, obat sistemik paling baik
  3. bila kelenjar saliva sudah tidak aktif, dengan kata lain tidak ada saliva yang bisa diproduksi, atau produksi saliva memang sangat sedikit, maka dapat menggunakan zat pengganti saliva, seperti: cairan:
    • hypromellose (pH 8,0)
    • V. A Oralube (pH 7,0) dapat meremineralisasi enamel dan dentin
    • spray: saliva orthana (pH 7,0)
    • glandosan (pH 5,1), tidak oocok untuk pasien bergigi, karena pH yang sangat asam
    • tablet isap: polyox, berisi oksida polietilen, dapat mencekatkan gigi palsu

8 komentar:

  1. waduh, jangan jangan aku kena kelainan ini, lha aku sendiri sering panas dalam dan sariawan. gmn?

    BalasHapus
  2. bisa aja..
    rongga mulutnya kerasa panas g?
    kalo xerostomia itu, mulutnya kerasa panas (burning mouth sensation) terus di atas lidahnya tu ada putih2nya banyak, itu jamur namanyaaaa...
    km gt g?

    BalasHapus
  3. wah, 100% bener, Dok.
    panas, ada jamurnya, lidah pinggirku kok bersayap kayak gak rata gitu?? hehe

    BalasHapus
  4. dak dok dak dok.. ak belum jadi dokter!
    haraaaah.. kamu ngonsumsi obat apa?
    ngerokok jg ya?

    BalasHapus
  5. Aku kering banget mulutnya, sampai sakit nelen gitu. Itu gimana yah

    BalasHapus
  6. Aku kering banget mulutnya, sampai sakit nelen gitu. Itu gimana yah

    BalasHapus
  7. bila kelenjar saliva masih aktif memproduksi saliva, hanya kuantitasnya yang berkurang, maka dapat diatasi dengan menggunakan obat perangsang produksi saliva:
    mouth lubricant & lemon mucilage (pH 2,8)
    salivix -> tablet isap, berisi asam mat, gomarab, kalsium laktat, natrium fosfat, lycasin, sorbitol.
    pilocarpin hydrochloride & asam nikotinat,
    hypromellose (pH 8,0)
    V. A Oralube (pH 7,0) dapat meremineralisasi enamel dan dentin
    spray: saliva orthana (pH 7,0)
    glandosan (pH 5,1),
    tablet isap: polyox, berisi oksida polietilen,

    Serius tanya nih, apakah di Indonesia ada ?

    BalasHapus